Snow Peach

Rabu, 20 November 2013

Mendaki gunung ( part 1)

Bissmilahirahmanirrohim
                Perjalanan pertamaku mendaki gunung. Pada tanggal 28 oktober 2013 tepat dihari sumpah pemuda kami (jati,novi,ria,eka,fiki,dewi,iqbal,evan,ima dan diana) melakukan perjalan ke gunung gede. Awalnya kami berencana berangkat pagi tapi karena qta susah mencari seorang teman yaap tepatnya sang leader kita iqbal. Perjalan ini di dampingi oleh 3 orang teman yang sangat berteman dengan gunung, saking sering naik gunung kali ya hehehehe. Aku sendiri salut dan kagum mendengar cerita mereka naik gunung. Dan akhirnya kita berangkat jam 10 dan sampai di pintu masuk cibodas tempat start kami mendaki pada pukul 14.00. Itu pun kami mengundur waktu lagi karena dewi dan evan  ada masalah diperjalan kena tilang dan ban bocor.
                Pada jam 14.00 wib kita mulai mendaki perjalanan dimulai dengan jalan yang lurus lalu mulai menanjak sedikit demi sedikit. Huhhhh bagi pemula 15 menit pertama begitu berat, karena tekad kita yang kuat untuk mencapai puncak maka semuanya pun kita lalui. Perjalan dimulai dengan memilih ketua perjalan dan sweaper ( sweaper jangan mencuri hehehe koq jadi dora (-___-)).  Ketuanya iqbal dan evan sebagai sweaper. Fungsi sweaper disini sebagai buntut kali yaa jadi menjaga anggota posisinya harus dibelakang jadi harus sabar karena ga semua kuat sampai ke puncak jadi kalo udah ada yang cape dia ikut berhenti. Dan yang harus kalian tau kalo jalan semakin lambat maka akan terasa capenya jadi kalo mendaki harus terus berjalan tidak ada kata henti, ya tapi kalo istirahat mah harus, masa ga minum ???( .-____-. ). Kami sebagai Pemula masih dikit-dikit istirahat jadi maklum sampainya pun lama. Kami menghabiskan perjalan sampai kandang badak 6-7 jam. Saya ingin menceritakan perjalan kekandang badak yang benar-benar seru. Check it dot
                Perjalan dimulai kira-kira jam setengah satu, registrasi dulu lalu pemilihan ketua dan sweaper. Kita mulai dengan berdoa dan berjalan, jalan lah masa diem. Kami menikmati setiap langkah kaki sambil melihat hijaunya hutan- hutan dan nyanyian burung yang berkicau menyambut kedatang kami. Arah air terjun cibeurem dilintasan ini masih banyak orang yang berlalu lalang berjalan yang bertujuan ke air terjun ada tourist, pasangan muda, ada orang arab juga dijalan sambil mendengar lagu khasnya bahasa arab biar rame kali yaa... heheheh. Diperjalan menuju kesana kami melewati telaga biru yang indah dan menadi tempat peristirahatan pertama untuk makan siang udah laper juga siii sebenarnya terus bernarsis ria foto-foto. Setelah selesai makan dan narsis kami melanjutkan perjalanan, kami melewati rawa gayonggong seperti jembatan, Diperjalan iqbal menawari sebuah batang dan saya pun memakannya wawwww enak rasanya seger sekali seperti belimbing wuluh, saya dan fiki kecanduan karena enak. Perjalanan dari jembatan hujan mulai turun. Kami pun bersiap mengenakan jas hujan di pos. Ria sudah mulai mengeluh kami pun menyemangatinya terus kalo ria bisa. Perjalanan terus kami tempuh walau diguyuri hujan deras. Jalan dan terus berjalan melangkahkan kaki menuju puncak. Dibelakang terlihat novi dan diana yang menyemangati ria sambil menggandengnya. Ternyata ria sudah mulai tidak kuat untuk berjalan maka kami berjalan perlahan untuk mengimbangi jalan ria. Evan begitu sabar menyemangati ria. Melihat itu aku pun bergantian dengan diana dan novi untuk menyemangati Ria bersama Eka. Aku pun terus bersabar menyemangatinya dengan eka, bahkan evan medorong ria agar dia bisa berjalan tapi ria tetap saja melihat tanjakan keatas dan berhenti lalu mengeluh kalo dia ga kuat. Aku terus menggandenganya terus, aku terus menyemagatinya walau terlihat emosi eka (ga begitu emosi sihh) untuk membujuk riaa. Menahan keemosianku aku pun terus menyemangati sambil menahan tangisan karena ga bisa memarahi ria huhuhu gini nih orang ga bisa marahin orang. Akhirnya kami (aku dan Eka) bernyanyi “menapaki langkah-langkah berduri, menyusuri rawa,lembah dan hutan...... dan sseterusnya” tetesan air mata pun keluar dari mataku kaena meresapi kata nyanyian itu. Ya Allah perjalan mendaki ini terlihat jelas gambaran proses kehidupan kita dan terutama dakwah ini. Ya dakwah ini begitu banyak onak dan duri dalam melakukan itu tidak bisa ditulis dengan kata-kata. Aku dan Eka sangat meresapi nyanyian itu. Dan ini tidak akan terlupakan. 
                Tak terasa waktu pun berjalan sampai senja datang kita terus berjalan walau harus sedikit-sedikit break di air terjun air panas. Aku sudah tidak tahan dengan keadaan ini, akhirnya jati dan ima menggantikan aku dan eka menggandeng ria. Pada saat ini  cahaya matahari mulai hilang dari peraduanya senter mulai dinyalakan, aku berpikir saat itu dalam hati “ di hutan ini kami sedang melakukan perjalan dimalam hari wew hebat ‘’ dengan rasa cemas, takut, putus asa dan ingin pulang tpi apa masa harus pulang??. Pada saat itu iqbal dan dewi sudah jalan duluan kekandang badak untuk menmbuat tenda ya karena kita jalannya lambat sepertinya heheheh. Jadi fiki yang menjadi leader pengganti iqbal. Aku terus membayangi puncak yang indah untuk bertafakur melihat keindahan ciptaan Allah HARUSS BISAAA!!!!!. Melihat keadaan ria seperti itu akhirnya kemarahan jati meledak saat ria terus mengeluh untuk tetap tinggal diperjalan yang gelap ini, ria mengatakan “w disini aja ga mau ikut kalian”. Akhirnya kita terus berjalan dan alhamdulillah kita sampai jam 19.00 WIB. Sudah lega rasanya saat sampai, kami merapihkan tas dan beristirahat etss solat ya so pasti solat dong hehehehe. Huaaaa  di camp yang sangat memalukan.( bersambung à)

Telaga Biru 

                                                                               Istirahat