Bissmilahirahmanirrohim
Perjalanan pertamaku mendaki
gunung. Pada tanggal 28 oktober 2013 tepat dihari sumpah pemuda kami
(jati,novi,ria,eka,fiki,dewi,iqbal,evan,ima dan diana) melakukan perjalan ke
gunung gede. Awalnya kami berencana berangkat pagi tapi karena qta susah
mencari seorang teman yaap tepatnya sang leader kita iqbal. Perjalan ini di
dampingi oleh 3 orang teman yang sangat berteman dengan gunung, saking sering
naik gunung kali ya hehehehe. Aku sendiri salut dan kagum mendengar cerita
mereka naik gunung. Dan akhirnya kita berangkat jam 10 dan sampai di pintu
masuk cibodas tempat start kami mendaki pada pukul 14.00. Itu pun kami
mengundur waktu lagi karena dewi dan evan
ada masalah diperjalan kena tilang dan ban bocor.
Pada jam 14.00 wib kita mulai
mendaki perjalanan dimulai dengan jalan yang lurus lalu mulai menanjak sedikit
demi sedikit. Huhhhh bagi pemula 15 menit pertama begitu berat, karena tekad
kita yang kuat untuk mencapai puncak maka semuanya pun kita lalui. Perjalan
dimulai dengan memilih ketua perjalan dan sweaper ( sweaper jangan mencuri
hehehe koq jadi dora (-___-)). Ketuanya
iqbal dan evan sebagai sweaper. Fungsi sweaper disini sebagai buntut kali yaa
jadi menjaga anggota posisinya harus dibelakang jadi harus sabar karena ga
semua kuat sampai ke puncak jadi kalo udah ada yang cape dia ikut berhenti. Dan
yang harus kalian tau kalo jalan semakin lambat maka akan terasa capenya jadi
kalo mendaki harus terus berjalan tidak ada kata henti, ya tapi kalo istirahat
mah harus, masa ga minum ???( .-____-. ). Kami sebagai Pemula masih dikit-dikit
istirahat jadi maklum sampainya pun lama. Kami menghabiskan perjalan sampai
kandang badak 6-7 jam. Saya ingin menceritakan perjalan kekandang badak yang
benar-benar seru. Check it dot
Perjalan dimulai kira-kira jam
setengah satu, registrasi dulu lalu pemilihan ketua dan sweaper. Kita mulai
dengan berdoa dan berjalan, jalan lah masa diem. Kami menikmati setiap langkah
kaki sambil melihat hijaunya hutan- hutan dan nyanyian burung yang berkicau
menyambut kedatang kami. Arah air terjun cibeurem dilintasan ini masih banyak
orang yang berlalu lalang berjalan yang bertujuan ke air terjun ada tourist,
pasangan muda, ada orang arab juga dijalan sambil mendengar lagu khasnya bahasa
arab biar rame kali yaa... heheheh. Diperjalan menuju kesana kami melewati
telaga biru yang indah dan menadi tempat peristirahatan pertama untuk makan
siang udah laper juga siii sebenarnya terus bernarsis ria foto-foto. Setelah
selesai makan dan narsis kami melanjutkan perjalanan, kami melewati rawa
gayonggong seperti jembatan, Diperjalan iqbal menawari sebuah batang dan saya
pun memakannya wawwww enak rasanya seger sekali seperti belimbing wuluh, saya
dan fiki kecanduan karena enak. Perjalanan dari jembatan hujan mulai turun.
Kami pun bersiap mengenakan jas hujan di pos. Ria sudah mulai mengeluh kami pun
menyemangatinya terus kalo ria bisa. Perjalanan terus kami tempuh walau
diguyuri hujan deras. Jalan dan terus berjalan melangkahkan kaki menuju puncak.
Dibelakang terlihat novi dan diana yang menyemangati ria sambil menggandengnya.
Ternyata ria sudah mulai tidak kuat untuk berjalan maka kami berjalan perlahan
untuk mengimbangi jalan ria. Evan begitu sabar menyemangati ria. Melihat itu
aku pun bergantian dengan diana dan novi untuk menyemangati Ria bersama Eka.
Aku pun terus bersabar menyemangatinya dengan eka, bahkan evan medorong ria
agar dia bisa berjalan tapi ria tetap saja melihat tanjakan keatas dan berhenti
lalu mengeluh kalo dia ga kuat. Aku terus menggandenganya terus, aku terus menyemagatinya
walau terlihat emosi eka (ga begitu emosi sihh) untuk membujuk riaa. Menahan
keemosianku aku pun terus menyemangati sambil menahan tangisan karena ga bisa
memarahi ria huhuhu gini nih orang ga bisa marahin orang. Akhirnya kami (aku
dan Eka) bernyanyi “menapaki langkah-langkah berduri, menyusuri rawa,lembah dan
hutan...... dan sseterusnya” tetesan air mata pun keluar dari mataku kaena
meresapi kata nyanyian itu. Ya Allah perjalan mendaki ini terlihat jelas
gambaran proses kehidupan kita dan terutama dakwah ini. Ya dakwah ini begitu
banyak onak dan duri dalam melakukan itu tidak bisa ditulis dengan kata-kata.
Aku dan Eka sangat meresapi nyanyian itu. Dan ini tidak akan terlupakan.
Tak terasa waktu pun berjalan
sampai senja datang kita terus berjalan walau harus sedikit-sedikit break di
air terjun air panas. Aku sudah tidak tahan dengan keadaan ini, akhirnya jati
dan ima menggantikan aku dan eka menggandeng ria. Pada saat ini cahaya matahari mulai hilang dari peraduanya
senter mulai dinyalakan, aku berpikir saat itu dalam hati “ di hutan ini kami
sedang melakukan perjalan dimalam hari wew hebat ‘’ dengan rasa cemas, takut,
putus asa dan ingin pulang tpi apa masa harus pulang??. Pada saat itu iqbal dan
dewi sudah jalan duluan kekandang badak untuk menmbuat tenda ya karena kita
jalannya lambat sepertinya heheheh. Jadi fiki yang menjadi leader pengganti
iqbal. Aku terus membayangi puncak yang indah untuk bertafakur melihat
keindahan ciptaan Allah HARUSS BISAAA!!!!!. Melihat keadaan ria seperti itu akhirnya
kemarahan jati meledak saat ria terus mengeluh untuk tetap tinggal diperjalan
yang gelap ini, ria mengatakan “w disini aja ga mau ikut kalian”. Akhirnya kita
terus berjalan dan alhamdulillah kita sampai jam 19.00 WIB. Sudah lega rasanya
saat sampai, kami merapihkan tas dan beristirahat etss solat ya so pasti solat
dong hehehehe. Huaaaa di camp yang
sangat memalukan.( bersambung à)
Telaga Biru
Istirahat